Authentic Peace

Renungan Harian YASS
Jum’at, 25 Juni 2021

Yohanes 14:27 (TB) Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Coba bayangkan kita sedang berada di kaki gunung, cuaca cerah, duduk di atas rerumputan yang hijau di bawah pohon yang rindang, udara yang sejuk, suara gemricik air dan kicau burung sayup-sayup terdengar. Ini adalah suasana damai sejahtera yang banyak orang idamkan.

Banyak orang tidak dapat menjalankan aktivitasnya dengan maksimal saat merasa tidak damai sejahtera. Ingin belajar tapi apa daya, tidak ada satupun yang masuk. Ingin produktif bekerja tapi apa boleh buat, segala sesuatu seakan tidak mendukung. Pada titik ini biasanya orang akan mulai mencoba mencari damai sejahtera. Piknik misalnya, kita tidak sabar menunggu hari libur untuk refreshing, mencari damai sejahtera di tempat-tempat tenang kesukaan kita; pegunungan, pantai, desa atau tempat lainnya.

Sayangnya, usaha kita hanya menghasilkan damai sejahtera yang “palsu”, tidak permanen, paling hanya bertahan maksimal 2 hari setelah liburan, setelah itu kita kembali dirundung perasaan gelisah sepanjang hari. Tapi tenang, sebagai orang Kristen kita berbeda. Tuhan Yesus telah memberikan kita damai sejahtera yang asli, permanen, damai sejahtera yang berbeda dari yang dunia tawarkan. Damai sejahtera yang tidak terpengaruh situasi, damai sejahtera bersama dengan Roh Kudus.

Jadi, biarkan hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus, terus berelasi dengan-Nya dan biarkan damai sejahtera yang sempurna memenuhi hidup kita, menyertai seluruh aktivitas kita. Walaupun keadaan memaksa kita untuk mulai gelisah, ingat kembali bahwa Roh Kudus selalu ada di dalam kita, biarkan Dia memimpin dan nikmatilah damai sejahtera yang sesungguhnya!

Tuhan Yesus memberkati.
Stepanus Sulistyo